MADU
Kesesap madumu ketika kujumpa kau di belantara warna warni bunga memesona. Kau diam, lalu tersenyum dan berkata “lagi dan lagi”
Lalu puja dan puji kudendangkan.
“Suaramu parau,” katamu.
Aku diam
Kuterbang berkeliling taman di antara putih awan bergulung-gulung
Kau diam, lalu tersenyum dan berkata “kembalilah lagi untuk maduku”
Aku mengangguk setuju
2005
Catatan : Puisi ini dipersiapkan untuk sebuah anthology : Taman-taman Rahasia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar