RAHASIA
Tersuruk-suruk ku menempuh rimbamu. Berbalut malam, berselimut embun, merayap di tanah gelap. Menjalar pepohonan batang-batang berlumut bergelantung akar.
Berdarah-darah ku menembus belantaramu. Luka tercabik duri sembuh karena getah lalu biru memar terantuk batu.
Kupikir ku telah menyapamu saat hati sepi. Masihkah kau sembunyikan rahasia ketika ku telah lelah.
2007
Catatan : Puisi ini dipersiapkan untuk sebuah anthology : Taman-taman Rahasia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar