SELAYANG BAYANG

SELAMAT DATANG

adalah ruang di mana ada kehidupan yang saling menghidupi. Mungkin ada puisi, mungkin ada cerita, mungkin ada renungan atau oleh-oleh kecil atas sebuah perjalanan, mungkin ada imaji, bahkan mungkin sekedar omelan belaka. Suka maupun tak, apabila berkenan, tinggalkan jejak kata.
Apapun, selamat menikmati. Semoga menjadi inspirasi.
Terima kasih telah berkunjung.

Rabu, 15 Oktober 2008

CELOTEH

LASKAR PELANGI ; MOMENTUM UNTUK SEBUAH CITA-CITA BESAR

Sebuah karya film anak bangsa yang sedang menjadi pembicaraan akhir-akhir ini adalah LASKAR PELANGI. Film yang dibesut oleh Riri Riza berdasarkan sebuah Novel laris karya Andrea “ Ikal “ Hirata. Film itu menceritakan sebuah cita-cita besar dari rakyat kecil Pulau Belitong yang terpinggirkan oleh “pekerjaan besar” sebuah perusahaan tambang di pulau itu. Film dan Novel yang menurut penulisnya sebagian besar adalah kisah nyata.

Pada cerita pada Film dan Novel Laskar Pelangi dikisahkan betapa sebuah komunitas rakyat kecil yang berlindung di bawah atap sebuah sekolah reyot SD MUHAMMADIYAH mencoba bertahan dengan apa yang ada. Sambil terus mengais nafas yang kian lama kian menjepit.

Di sini tampaklah bagi kita betapa daya hidup rakyat kecil yang terpinggirkan begitu besar dan kuat. Meski mereka tampaknya tak bakal hidup dengan kondisi yang ada, terbukti bahwa mereka menggeliat dan berusaha tetap hidup. Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah yang membuat mereka begitu. Jawabannya sebagian ada pada cerita Laskar Pelangi. Jawaban itu adalah ; cita-cita yang besar.

Terbukti, cita-cita besar adalah milik rakyat kecil. Rakyat kecil memandang dunia adalah besar. Sebagian mungkin menganggap dunia besar adalah tak terjangkau. Lalu selalu hidup dalam keterbatasan. Namun tak kurang yang menganggap dunia besar, meski jauh, harus diraih walaupun dengan tangan yang ringkih. Oleh karenanya, rakyat kecil tetap hidup meski hanya dengan cita-citanya.

Sebaliknya, orang besar tak punya cita-cita besar. Karena mereka telah menganggap dunia telah ada di tangan mereka. Dunia telah selesai. Maka mereka lebih sibuk menguras dan terus menguras lalu menghambur-hamburkannya. Padahal, seperti pesan dalam Laskar Pelangi, hidup harus selalu memberi. Bagaimana bila seseorang yang seharusnya memberi malah terus-menerus meminta. Memaksa pula. Yang terjadi adalah runtuhnya sebuah hegemoni yang dibangun oleh ambisi dan keserakahan. Sudah banyak contohnya. Bahkan yang paling mutakhir sekalipun.

Cita-cita besar itu kini telah ditampakkan secara nyata oleh Laskar Pelangi. Dulu, negeri ini merdeka oleh karena sebuah cita-cita besar. Seharusnya cita-cita itu terus dipelihara, mengingat negeri ini masih terus terpuruk dan dipandang sebelah mata oleh negeri-negeri tetangga. Kini saatnya cita-cita besar itu harus diraih. Setidaknya, Film Laskar Pelangi adalah sebuah cita-cita besar dari kualitas sebuah film yang dapat dibanggakan oleh Negeri yang bernama Indonesia.


Bogor 1008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar