UNDANGAN
Sulur-suluran telah menyampaikan undanganmu padaku. Tapi sayang, almanak di dinding kamar mendahuluimu mengulurkan angka-angka yang sama saat ku kan menjenguk ibu sakit.
Ah, kau tahu itu. Aku tentu mendahulukan dia daripada mu. Bukankah engkau pula yang menyebabkan dia diam tak bergerak. Kudengar dia juga selalu memuja-mujimu.
Atau jangan-jangan setelah mendengar jawabanku ini kau malah turut menjenguk ibu.
Bogor 1108
puisinya bagus.kapan-kapan main ke blogku ya? www.capungmerah.wordpress.com
BalasHapus