SELAYANG BAYANG

SELAMAT DATANG

adalah ruang di mana ada kehidupan yang saling menghidupi. Mungkin ada puisi, mungkin ada cerita, mungkin ada renungan atau oleh-oleh kecil atas sebuah perjalanan, mungkin ada imaji, bahkan mungkin sekedar omelan belaka. Suka maupun tak, apabila berkenan, tinggalkan jejak kata.
Apapun, selamat menikmati. Semoga menjadi inspirasi.
Terima kasih telah berkunjung.

Rabu, 27 Agustus 2008

CERPEN

RUMAH DIJUAL

Banyak hal yang kuingat dari rumah dijual itu. Ada dua buah batu sebesar kepala orang dewasa, duduk di kiri kanan pagar bambu, pagar roro kembang sore. Aku di masa kecil, setiap petang menjelang batu itu kududuki. Melihat-lihat ke jalan, menyapa orang-orang. Mbak, Mas, mau kemana ? Lalu ku ditertawakan.

Banyak hal yang kuingat dari rumah dijual itu. Di samping kirinya ada tanah kebun. Kadang singkong, kadang jagung, kadang kacang.Tempatku mencari jangkrik. Pernah suatu kali ku bermain, tanganku merogoh sebuah lubang, jari tengah kananku tersengat entah apa. Lalu berlariku menerabas batang-batang pohon jagung, menerobos pagar carang. Panik, berteriak, menangis. Beruntung Pak De Sono segera datang dan batu akiknya beraksi. Ditempelkannya pada yang tersengat. Lenyaplah senut-senut di jariku.

Banyak hal yang kuingat dari rumah dijual itu. Ruang tengahnya tempat menggantung daun-daun tembakau. Bila musim panen tiba, tak ada ruang tengah yang tersisa. Ruang depannya tempat memipil jagung. Bila musim panen tiba, tak ada lantai semen yang tersisa..

Banyak hal yang kuingat dari rumah dijual itu. Di sinilah aku pernah menjadi pengantin sehari. Dikhitan dan diselamati.

Banyak hal yang kuingat dari rumah dijual itu. Yang hingga kini tak juga laku. Kata orang, terlalu banyak kenangan ditanam di lantai, tanah, dinding, tiang-tiang dan para-paranya . Calon pembelipun segan menawarnya.



Roro kembang sore = tanaman bunga Mirabilis jalapa
Carang = Ranting-ranting bambu kering


BOGOR 0208

Tidak ada komentar:

Posting Komentar