HUJAN AKHIR NOVEMBER
Seperti deras tubuhmu menghunjam bumi, hujan, betapa banyak sajak telah ditulis atas namamu. Juga malam yang memeluk gigil November, dingin, betapa rindu menepi di kehangatan rumah. Beku kaki melangkah, gemeretak jemari menggapai, manusia mencari nama di gelap masa lalunya. O kaki langit kian menjauh. Perjalanan tanpa batas waktu.
Seperti awan hitam mendekati api lampu, kelekatu, betapa banyak kematian atas namamu. Juga imajinasi-imajinasi yang dibagun di pantai, istana pasir, betapa selalu runtuh oleh ombak mendera. Lelah lunglai tubuh, berkerak pikir sudah, manusia menerka-nerka nasib di ragu masa depannya. O fajar kian lama menjemput. Perjalanan sia-sia
O apakah kukuh gunung kan selalu diam. Bila adalah tiang-tiang penopang langit yang runtuh kelak. O apakah samudra kan selalu terhampar. Bila adalah dasar-dasar huma yang berganti nanti
Dirimu, menjelma sosok fatamorgana dalam cermin. Tak tersebutkan.
Bogor 1109
Tidak ada komentar:
Posting Komentar