YANG PERLAHAN MENGHILANG
Suatu saat jemari tangan kita
tak bertaut dan bibir
tak berpagut, maka
lepaslah lepas
janji sehidup semati
bersama angin gunung
meniup kabut dari
pucuk-pucuk pepohonan, dan
salak mentari menembus
dedaunan pakis merambah
tanah tempat dulu kita
berbaring menatap gemintang, yang
kini tertutup pendar cahaya kota
asap-asap polusi menyesakkan
dada
Aku hanya dapat menatap
dari jauh dan diam-diam
meratapimu
Bogor, 0711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar