HARI SENIN, SEBUAH SIANG YANG TERIK
Di antara berlapis-lapis jeruji besi
Lorong-lorong yang berujung entah di mana
Bilakah Tuhan hadir lewat selembar sajadah kumal
Tertenteng oleh tangan yang pernah berlumur darah
Dan pikiran-pikiran yang masih tertanam seringai serigala
Ah, Dia Maha Baik, katamu
Dan lafadz agung itu terbang bersama kepulan asap rokok
Yang mungkin kau harap sampai ke ujung langit
Ah, sebuah logika yang kacau, kataku
BOGOR, 1111
Tidak ada komentar:
Posting Komentar