UNTUK KEKASIH SETIAKU ( IV )
Ceruk waktu bukit berbatu
berbaris dinding berlapis-lapis
Diriku senyap pada ronggamu hangat
menyusun nafas satu persatu
mengatur suara aku terbata
Inikah seperti saat sang manusia mulia
bertemu penunggang burung surga
dalam liang meringkuk memeluk lutut
Demam tak kunjung henti
Nikmat tiada tara
Cintamu terus memberondong
Larik-larik keindahan susul menyusul
Tak kuasa diriku menahan gejolak
Magma membumbung
Siap meledak
Dan oh
Tak ada lagi
Oh keraguan
Dirimu ku
Diriku mu
Bogor 0904
Tidak ada komentar:
Posting Komentar