DI PUNCAK BUKIT ITU
Tepat di puncak tertinggi bukit itu
satu per satu kususun bebatu
segi empat dengan batu pipih besar
di sudut-sudutnya sebagai alas
tiang-tiang kayu yang akan menopang
sebuah kayu melintang tempat
mengikat reranting tumpukan
daun-daun alang-alang
yang ku tau kelak
mengering
Kubiarkan dia tak berdinding
agar kau dapat melihat dan
menghampiriku, menjabat tanganku
yang sedang duduk di titik tengah
diagonal sudut-sudutnya
Di selimut hangat perapian
segera kita akan berpeluk
bertangisan melepas kerinduan
Di puncak bukit itu
di mana tragedi membanjir darah
manusia pertama membasahi
bumi
Bogor 0110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar