UNTUK KEKASIH SETIAKU ( V )
Sebutir bintang yang hendak
kupetik dan kupersembahkan untukmu
ternyata mempunyai masa depan
meledak atau susut kisut
menghilang tanpa jasad.
Bogor 0110
SELAYANG BAYANG
SELAMAT DATANG
adalah ruang di mana ada kehidupan yang saling menghidupi. Mungkin ada puisi, mungkin ada cerita, mungkin ada renungan atau oleh-oleh kecil atas sebuah perjalanan, mungkin ada imaji, bahkan mungkin sekedar omelan belaka. Suka maupun tak, apabila berkenan, tinggalkan jejak kata.
Apapun, selamat menikmati. Semoga menjadi inspirasi.
Terima kasih telah berkunjung.
Sabtu, 09 Januari 2010
PUISI
DI PUNCAK BUKIT ITU
Tepat di puncak tertinggi bukit itu
satu per satu kususun bebatu
segi empat dengan batu pipih besar
di sudut-sudutnya sebagai alas
tiang-tiang kayu yang akan menopang
sebuah kayu melintang tempat
mengikat reranting tumpukan
daun-daun alang-alang
yang ku tau kelak
mengering
Kubiarkan dia tak berdinding
agar kau dapat melihat dan
menghampiriku, menjabat tanganku
yang sedang duduk di titik tengah
diagonal sudut-sudutnya
Di selimut hangat perapian
segera kita akan berpeluk
bertangisan melepas kerinduan
Di puncak bukit itu
di mana tragedi membanjir darah
manusia pertama membasahi
bumi
Bogor 0110
Tepat di puncak tertinggi bukit itu
satu per satu kususun bebatu
segi empat dengan batu pipih besar
di sudut-sudutnya sebagai alas
tiang-tiang kayu yang akan menopang
sebuah kayu melintang tempat
mengikat reranting tumpukan
daun-daun alang-alang
yang ku tau kelak
mengering
Kubiarkan dia tak berdinding
agar kau dapat melihat dan
menghampiriku, menjabat tanganku
yang sedang duduk di titik tengah
diagonal sudut-sudutnya
Di selimut hangat perapian
segera kita akan berpeluk
bertangisan melepas kerinduan
Di puncak bukit itu
di mana tragedi membanjir darah
manusia pertama membasahi
bumi
Bogor 0110
PUISI
KOTA BERDINDING BIRU
Salak, Gede, Pangrango
Rimba belantara
Raksasa hijau
Matahari dan hujan
Sepanjang tahun
Benih Raja-Raja
Harimau pegunungan
Titah Sang Prabu
Menapak bebatu
Moksa
Terpaku bisu
Sang Gubernur Jendral
Pada kota
Berdinding biru
Diam Bersandar
Gemericik sungai
Mojang bukit
Kuning gading
Tersenyum malu
Tepi pancuran
Gemuruh angin
Jajaka lembah
Kujang digenggam
Menatap tajam
Hamparan tanah
Bogor 1001
Salak, Gede, Pangrango
Rimba belantara
Raksasa hijau
Matahari dan hujan
Sepanjang tahun
Benih Raja-Raja
Harimau pegunungan
Titah Sang Prabu
Menapak bebatu
Moksa
Terpaku bisu
Sang Gubernur Jendral
Pada kota
Berdinding biru
Diam Bersandar
Gemericik sungai
Mojang bukit
Kuning gading
Tersenyum malu
Tepi pancuran
Gemuruh angin
Jajaka lembah
Kujang digenggam
Menatap tajam
Hamparan tanah
Bogor 1001
Langganan:
Postingan (Atom)