PEREMPUAN MENUNGGU
Saat malam tlah jauh melangkah dari ambang batasnya
Di naung payung halte, seorang perempuan menunggu
Air mata menderas rinai hujan bulan Agustus
Dari jalan nuju selokan-selokan hati remuk redam
Kuning temaram lampu jalan tak mampu membaca dunia
Yang lesat melintas di angkuh dinding-dinding kota
Hanya dingin yang sanggup menyesap
Lewat liur kian mencekat
Bogor 0809
Tidak ada komentar:
Posting Komentar