MANTRA SEDAP
Sesedap malam
teduh randu
bunga kantil
reruntuhan kamboja
aroma kenanga
mawar merah hati dan
wangi melati
Tiba padaku pusara
membujur kaku
menghadap kiblat
sebut namamu
sebut namamu
O, Hyang Agung
Surabaya 0809
SELAYANG BAYANG
SELAMAT DATANG
adalah ruang di mana ada kehidupan yang saling menghidupi. Mungkin ada puisi, mungkin ada cerita, mungkin ada renungan atau oleh-oleh kecil atas sebuah perjalanan, mungkin ada imaji, bahkan mungkin sekedar omelan belaka. Suka maupun tak, apabila berkenan, tinggalkan jejak kata.
Apapun, selamat menikmati. Semoga menjadi inspirasi.
Terima kasih telah berkunjung.
Selasa, 25 Agustus 2009
Selasa, 18 Agustus 2009
PUISI
PEREMPUAN MENUNGGU
Saat malam tlah jauh melangkah dari ambang batasnya
Di naung payung halte, seorang perempuan menunggu
Air mata menderas rinai hujan bulan Agustus
Dari jalan nuju selokan-selokan hati remuk redam
Kuning temaram lampu jalan tak mampu membaca dunia
Yang lesat melintas di angkuh dinding-dinding kota
Hanya dingin yang sanggup menyesap
Lewat liur kian mencekat
Bogor 0809
Saat malam tlah jauh melangkah dari ambang batasnya
Di naung payung halte, seorang perempuan menunggu
Air mata menderas rinai hujan bulan Agustus
Dari jalan nuju selokan-selokan hati remuk redam
Kuning temaram lampu jalan tak mampu membaca dunia
Yang lesat melintas di angkuh dinding-dinding kota
Hanya dingin yang sanggup menyesap
Lewat liur kian mencekat
Bogor 0809
Selasa, 11 Agustus 2009
PUISI
PAGI
Pagi di suatu hari
adalah seorang gadis kecil
yang duduk di mangkuk
pelepah kering daun palm raja
Seorang jejaka kecil menyeret tangkainya
Tertawa-tawa mereka riang gembira
Bogor 0809
Pagi di suatu hari
adalah seorang gadis kecil
yang duduk di mangkuk
pelepah kering daun palm raja
Seorang jejaka kecil menyeret tangkainya
Tertawa-tawa mereka riang gembira
Bogor 0809
Kamis, 06 Agustus 2009
PUISI
BALAP KARUNG
Berdiri di satu ujung sambil nanar menatap karung terlipat di ujung lain dan berpikir keras ; kira-kira dimana letak mulutnya. Tentu tak mudah.
Kalau sudah ketemu akan dimasukkan kaki satu persatu dan secepatnya berlari.
Hei, tak boleh berlari. Melompat
Ya, melompat
Melompat dengan cepat sambil memegang ujung-ujung karung agar tak terlepas atau agar tak terserimpung jatuh menggelundung
( Tapi tiba-tiba ada suara ; Hey, cepat lari. Kenapa melamun )
Bogor 0809
Berdiri di satu ujung sambil nanar menatap karung terlipat di ujung lain dan berpikir keras ; kira-kira dimana letak mulutnya. Tentu tak mudah.
Kalau sudah ketemu akan dimasukkan kaki satu persatu dan secepatnya berlari.
Hei, tak boleh berlari. Melompat
Ya, melompat
Melompat dengan cepat sambil memegang ujung-ujung karung agar tak terlepas atau agar tak terserimpung jatuh menggelundung
( Tapi tiba-tiba ada suara ; Hey, cepat lari. Kenapa melamun )
Bogor 0809
PUISI
BALAP KELERENG
Gigit sendok dengan seksama
letakkan sebiji kelereng di cekungnya
tunggu aba-aba
Dan peluitpun menyalak
berjalanlah dengan hati-hati
jaga kesimbangan
Ingat
Keseimbangan
Bila percaya diri
boleh sedikit berlari
tapi tentu si biji
akan keras menari
Atau memilih berhati-hati
berjalan pelan saja
sambil terus menjaga
kelereng tak loncat dari
sendok cekungnya
Bila sampai garis akhir
bolehlah bergembira
tapi jangan telan kelerengnya
Bogor 0809
Gigit sendok dengan seksama
letakkan sebiji kelereng di cekungnya
tunggu aba-aba
Dan peluitpun menyalak
berjalanlah dengan hati-hati
jaga kesimbangan
Ingat
Keseimbangan
Bila percaya diri
boleh sedikit berlari
tapi tentu si biji
akan keras menari
Atau memilih berhati-hati
berjalan pelan saja
sambil terus menjaga
kelereng tak loncat dari
sendok cekungnya
Bila sampai garis akhir
bolehlah bergembira
tapi jangan telan kelerengnya
Bogor 0809
PUISI
BALAP KERUPUK
Dan peluit ditiup
berlarilah lari
nuju kerupuk tergantung
yang diombang ambing angin
Sampai di tempat
belum tuntas tugas
maka tengadahlah
dan nganga mulut
melahap kerupuk
yang mulai susut
dijilat udara
Remaslah remas oleh
gigi geligi dan ludah
gurih asin tertelan remah
nyangkut di tenggorokan
Sorak sorai penyemangat
bercampur debu menari
mata kelilipan
hidung kemasukan
Dan kerupukpun habis
tinggal benang menggantung
diombang ambing angin
riuh sorak sambut pemenang
Bogor 0809
Dan peluit ditiup
berlarilah lari
nuju kerupuk tergantung
yang diombang ambing angin
Sampai di tempat
belum tuntas tugas
maka tengadahlah
dan nganga mulut
melahap kerupuk
yang mulai susut
dijilat udara
Remaslah remas oleh
gigi geligi dan ludah
gurih asin tertelan remah
nyangkut di tenggorokan
Sorak sorai penyemangat
bercampur debu menari
mata kelilipan
hidung kemasukan
Dan kerupukpun habis
tinggal benang menggantung
diombang ambing angin
riuh sorak sambut pemenang
Bogor 0809
Langganan:
Postingan (Atom)