MENGALAHKAN SANG WAKTU
Film : WRATH OF THE TITANS. Warner Bros Picture
Setelah mengalahkan Kraken,
Perseus, sang manusia setengah dewa memilih untuk menyingkir dari peperangan
antara manusia dan dewa. Dia ingin menjadi manusia normal dan membesarkan anaknya Heleus di sebuah desa nelayan.
Namun ketenangannya terusik oleh kedatangan Zeus sang Ayah yang sedang
berperang melawan Kronos, yang notabene adalah kakeknya sendiri. Dewa yang
selalu membawa tongkat petir itu meminta Perseus membantunya. Kronos yang
sedang ditawan di Tartarus hendak berkuasa kembali atas manusia (penghuni Titan
). Dan ini adalah berarti kiamatnya dunia manusia.
Perseus awalnya bersikukuh tak
mau ikut karena tak ingin meninggalkan anak laki-lakinya yang piatu. Tapi Zeus
mengatakan bahwa Perseus justru diajak melawan Kronos adalah demi masa depan.
Yang berarti juga masa depan Heleus anaknya.
Dikisahkan pada akhirnya Perseus
bahu membahu dengan Andromeda dan Agenor, anak Poisedon menembus Tartarus.
Mereka ditemani oleh Hephaestus. Hephaestus adalah sang pembuat tongkat Zeus, Hades, dan Poisedon.
Salah satu syarat untuk memenangkan pertempuran dengan Kronos adalah menyatukan
ketiga tongkat para dewa itu. Dan Hephaestus juga lah yang tahu jalan menuju Tartarus di mana
Kronos ditawan. Di mana Zeus juga sedang ditawan oleh Hades ( dewa penguasa
Tartarus, dunia kelam ) yang bersekutu dengan Ares ( dewa perang ) untuk diserap kekuatannya oleh Kronos. Hades dan Ares telah berhasil dipengaruhi oleh Kronos.
Filosofi menarik di cerita yang
ditulis dari mitologi Yunani oleh Warner Bross. Picture dan difilmkan dengan
sutradara Jonathan Leibesman ini adalah perjuangan manusia melawan Kronos,
symbol Sang Waktu. Perseus, kualitas manusia setengah dewa lah yang dapat
mengalahkan Sang Waktu. Bukan dewa seperti Zeus, Hades atau Poseidon. Selain itu, dalam sebuah adegan, Hephaestus yang juga
seorang arsitek pembuat Tartarus menunjukkan sebuah jalan labirin yang penuh
dengan tipuan dan berbahaya. Sebelumnya dia menunjukkan sebuah “peta” yang dia
buat di dalam sebuah bola dunia. Di dalam bola dunia "peta" itu berbentuk cakra,
lingkaran waktu. Betapa untuk melawan Sang Waktu itu membutuhkan sebuah
kemampuan yang lebih, jalan yang rumit, berbahaya dan penuh tipuan.
Film lanjutan dari Clash of The
Titan ( 2010 ) ini sangat memanjakan imajinasi akan dunia mytologi Yunani.
Munculnya mahluk-mahluk seperti Pegasus ( kuda terbang ), Cyclops ( raksasa
bermata satu ), Setan-setan anak buah Kronos dan monster-monster lain dapat menjadi hiburan yang seru untuk ditonton.
Bogor 0412